22 November 2010

Kesabaran Pramugari

Kesabaran seorang pramugari ternyata melebihi kesabaran seorang guru bahkan wanita karir lainnya. Bagaimana sikap pramugari jika sedang bertugas di dalam pesawat, cara tersenyum, melangkah, menyapa, dan memberi instruksi kepada penumpang patut diacungi jempol. Kesabaran mereka sangat teruji, sekalipun terkadang ada di antara para penumpang memiliki ulah tak menyenangkan, egois, dan sesekali jahil. Belum lagi menghadapi rekan sesama crew yang lebih senior, kadang bertemu dengan pimpinan penerbangan yang egosentris.

Kesabaran sebaiknya menjadi sikap yang tak pernah pudar apalagi jika dalam kesabaran terdapat kesadaran. Kesadaran terpenting dari kesabaran adalah ketekunan dan keikhlasan dalam berperilaku dan berinteraksi. Ketidak-sabaran dalam menjalani profesi bisa berakibat fatal, seperti kegagalan dalam menjalankan tugas dan efek negative yang pasti akan menyertainya.
Jika definisi sabar adalah sebuah gendang yang dipukul dengan satu tangan, maka tangan yang lain akan tetap memperhatikan irama dan bunyi lantunan suara gendang dengan kesadaran yang tetap terjaga.
Kesabaran adalah senjata hati untuk merekayasa kesadaran agar tak terlepas dari perilaku, interaksi, proses pembelajaran, dan ketekunan. Karena kesabaran adalah hak fundamental setiap profesional, maka kesadaran tentangnya haruslah tidak berbatas, harus menjadi motivator serta pengontrol tugas pokok dan fungsi dalam menjalani profesi. 

Dengan siapa lagi kita dapat belajar kesabaran selain dari seorang pramugari? Mungkin petani, para buruh, tukang ojek, penarik becak, atau bahkan seorang pemulung yang menjalani rutinitas keseharian mereka dengan kesabaran yang tak pasti. Tetapi dalam konteks pembelajaran, kesabaran seorang pramugari dapat dibangun berdasarkan resapan hati mereka terhadap kondisi dan perasaan penumpang serta pimpinan penerbangan. Seorang pramugari memang perlu memiliki ketangguhan kesabaran yang super dalam menjalani profesinya.

Kesabaran pramugari….patut dicontoh oleh seorang wanita karir..... 
Diah Kusumawati !



Tidak ada komentar:

Posting Komentar